BAB
I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Filsafat dan
ilmu adalah dua kata yang sering terkait, baik secara substansial maupun
hisfories karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya
perkembangan ilmu memperkuat keberadapan filsafat. Kelahiran filsafat di Yunani menunjukkan pola
pemikiran bangsa Yunnai dari pandangan mitologi akhirnya lenyap dan pada
gilirannya rasiolah yang lebih domain. Dengan
filsafat, pola pikir yang selalu tergantung pada rasio. Kejadian seperti gerhana tidak lagi di anggap sebagai
kegiatan dewa yang tertidur, tetapi merupakan kejadian alam yang disebabkan
oleh matahari, bulan dan bumi berada pada garis yang sejajar. Sehingga bayang-bayang bulan menimpa sebagian
permukaan bumi.
Dengan
berkembangnya pola fikir manusia, maka berkembang pula tentang pemikiran dan
pembahasan di dalam filsafat. Filsafat
dibagi menjadi 4 babakan yakni Filsafat klasik, filsafat abad pertengahan,
filsafat modern dan filsafat kontemporer. Filsafat klasik di dominasi oleh rasionalisme,
filsafat abad pertengahan didominasi dengan doktrin-doktrin agama Kristen
selanjutnya filsafat modern didominasi oleh rasionalisme sedangkan filsafat
kontemporer didominasi oleh kritik terhadap filsafat modern.
Filsuf kelahiran Austria, Ludwig
Josef Johann Wittgenstein, atau yang lebih akrab dengan nama LUDWIG VON
WITTGENSTEIN (1889-1951) dalam bukunya Tractatus Logico
Philosophicus mengatakan : "Tugas utama filsafat bukanlah sekedar
menghasilkan sesusun pernyataan filsafati, tetapi juga menyatakan sebuah
pernyataan sejelas mungkin. Masalah filsafat sebenarnta adalah masalah bahasa".
Nah, dengan demikian maka epistemologi dan bahasa merupakan
gumulan utama para filsuf dalam tahap ini. Bahasa, termasuk juga matematika,
yang secara filsafati bukan cuma merupakan ilmu, melainkan sebagai bahasa non-verbal.
Adalah merupakan pokok pengkajian filsafat sejak abad 20 kemarin.
II. TUJUAN
PENULIS
Tulisan ini disusun dengan maksud
untuk memberikan tambahan pengetahuan berupa wawasan kepada Mahasiswa di
Universitas dengan harapan :
a)
Lebih memahami materi yang telah
diberikan oleh Dosen untuk Mahasiswa dan beberapa pengembangannya, terutama
masalah Ilmu pegetahuan, Etika dan bahasa.
b)
Dapat digunakan sebagai salah satu
referensi masalah-masalah pengajaran filsafat dan pengetahuan di Kampus pada
kehidupan sehari-hari.
c)
Memperluas wawasan keilmuan dalam
pengetahuan, Etika dan kebahasan serta masalah sejarah, sehingga Dosen dapat
memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga
mudah diterima oleh Mahasiswa.
III.
RUMUSAN MASALAH
v
Bagaimana
filsafat sejarah pada masa Pra Socrates?
v
Bagaimana
filsafatsejarah pada masa Socrates?
v
Bagaimana
filsafat sejarah pada masa sesudahSocrates?
Berdasarkan batasan-
batasan masalah yang di bahas maka diharapakan dari tulisan (makalah) ini dapat
memunculkan suatu pemikiran baru mengenai FilsafatSejarah Klasik (Kuno), terutama pada masa Pra Socrates, masa Socrates, dan
MasaSesudah Socrates. Dari kajian pustaka didapat beberapa hal sebagai berikut,
FilsafatSejarah Klasik (Kuno) dibagi berdasarkan tiga masa yakni diantaranya:
Pra Socratesyang mana filsafat pada masa ini
arah dan perhatian pemikirannya mengenai alam semesta (arche), kemudian filsafat masa Socrates dan
filsafat sesudah Socrates diarahkan
(dipusatkan) kepada manusia, akan tetapi yang membedakan masa Socrateslebih ditekankan kepada kebenaran dan kebijaksanaan (sofoi), sedangkan sesudah Socrates menginduk dari masa
Socrates. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah tulisan yangdikaji dari berbagai sumber dalam membahas Filsafat Sejarah Klasik
(Kuno). Tulisan(makalah) ini pun
dibuat berdasarkan kajian dari berbagai sumber (pustaka) yangmemuat
pemikiran- pemikiran dari tokoh filsafat (filsuf), mulai dari masa Pra Socrates,masa Socrates, dan masa sesudah Socrates itu
sendiri perlu digunakan karena untuk mengetahui
perkembangan filsafat sejarah dari masa ke masa.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
PENGERTIAN FILSAFAT
Dalam
berbagai pemikiran terdapat banyak pengertian tentang filsafat. Secara
etimologis filsafat berasal dari kata “philos” yang artinya love (cinta)
dan “sophia” artinya wisdom (kebijaksanaan-kearifan). Jadi filsafat
dapat diartikan cinta secara mendalam terhadap kebijaksanaan, cinta akan
kearifan (Salam,2002:33). Menurut Henderson filsafat dapat berarti sebagai
pendirian hidup, sebagai pandangan hidup. Misalnya falsafah Pancasila merupakan
pandangan atau pendirian hidup bagi bangsa Indonesia.
Ø J.A Leighton
mendefinisikan filsafat sebagai “a world-view, or rasoned conception of the
whole cosmos, and a lifeview, or doctrine of values, meanings, and purpose of
human life”. Dari definisi ini pengertian filsafat adalah system atau
sistematika filsafat yaitu metafisika, etika dan logika yang atinya secara
berturut adalah teori tentang kosmologi dan ontology.
Ø Theodore
Brameld dalam bukunya menyatakan salah satu definisi filsafat adalah “the
discipline conserred with the formulation of procise meaning” dimana menimbulkan
kemungkinan salah satu istilah yang sama diartikan berbeda dan sebaliknya.
Ø Webster
mendefinisikan filsafat itu sebagai “love of wisdom” dan sebagai “ilmu
pengetahuan yang menyelidiki fakta, dan prinsip-prinsip kenyataan hakekat dan
kelakuan manusia”. (Yusuf,1989:34).
Definisi filsafat menurut beberapa
ilmuwan antara lain:
ü Plato (427sm
– 347sm) seorang filsuf yunani yang termasyhur murid socrates dan guru
aristoteles, mengatakan: filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada
(ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
ü Aristoteles (384 sm – 322sm) mengatakan :
filsafat adalah ilmua pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya
terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).
ü Marcus
tullius cicero (106 sm – 43sm) politikus dan ahli pidato romawi, merumuskan:
filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang mahaagung dan usaha-usaha
untuk mencapainya.
ü Al-farabi
(meninggal 950m), filsuf muslim terbesar sebelum ibnu sina, mengatakan :
filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki
hakikat yang sebenarnya.
ü Immanuel
kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir barat, mengatakan :
filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di
dalamnya empat persoalan, yaitu: ” apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab
oleh metafisika) ” apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika) ”
sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi).
ü Prof. Dr.
Fuad hasan, guru besar psikologi ui, menyimpulkan: filsafat adalah suatu
ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari
akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang
radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang
universal.
ü Drs h.
Hasbullah bakry merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala
sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga
dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat
dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah
mencapai pengetahuan itu.
B.
PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Beberapa pendapat tentang pengertian ilmu pengetahuan menurut para ahli ilmuan diantaranya adalah
sebagai berikut :
Ø J. Haberer
1972 : Suatu hasil aktivitas manusia yang
merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi
pranata dalam masyarakat.
Ø J.D. Bernal
1977 : Suatu pranata atau metode yang membentuk
keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
Ø E. Cantote
1977 : Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai
makna dan metode.1977 -1992
Ø E.F.
Schumacher : The perfections of science are purely
practical-the objective practical the objective, i.e. independent
of character and interests of the operator, measurable, recordable and
repeatable.
Ø Prof.
Burr : Like the fields of physics, sciences are part
of the organization of the universe and are influenced by the
fast forces of space .
Ø Cambridge-Dictionary
1995 : Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai
objek dan tujuan tertentu dengan sistim, metode untuk berkembang
serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
Ø Menurut Sutrisno
Hadi, ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman dan
pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang-orang yang dipadukan secara
harmonis dalam suatu bangunan yang teratur.
Ø Mohammad
Hatta, mendifinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan
hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya
tampak dari luar, maupun menurut
hubungannya dari dalam.
Ø Ralp Ross
dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum
dan sistematik, dan keempatnya serentak.
Ø Karl
Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan
konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah sederhana.
Ø Ashely
Montagu, Guru Besar Antropolo di Rutgers University menyimpulkan bahwa ilmu
adalah pengetahuan yang disususn dalam satu system yang berasal dari
pengamatan, studi dan percobaan untuk menetukan hakikat prinsip tentang hal
yang sedang dikaji.
Ø Harsojo,
Guru Besar antropolog di Universitas Pajajaran, menerangkan bahwa ilmu adalah: Merupakan akumulasi pengetahuan yang
disistematisasikan Suatu
pendekatan atau mmetode pendekatan terhadap seluruh dunia empirisyaitu dunia
yang terikat oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati
panca indera manusia
Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”
Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”
Ø Afanasyef,
seorang pemikir Marxist bangsa Rusia mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan
manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan
konsep-konsep, kategori dan hukum-hukum, yang ketetapnnya dan kebenarannya
diuji dengan pengalaman praktis.
C.
SEJARAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN KLASIK (KUNO)
Dalam sejarah filsafat ilmu
pengetahuan kuno terdapat beberapa periode yang terbagi sebagai berikut ;
1)
Filsafat Yunani Pra-Socrates
Sejarah pergolakan cultural dalam sejarah epistemology
kebudayaan Barat dimulai sejak zaman awal atau zaman abad Yunani kuno dimulai
zaman pra-Socrates sampai zaman Aristoteles. Zaman ini menunjukan adanya zaman
keemasan tradisi pemikiran Yunani yang sangat kosmologi. Tradisi pengetahuan
umum masih dipisahkan dari hakikat manusia. Manusia hanya dilihat sebagai salah
satu unsure dari kosmos dan dipaksakan untuk mentaati hokum-hukum alam sebagai
hakikat asal atau prinsip utamanya (arche type) Secara histories dapat dikatakan bahwa pergolakan
pemikiran pada zaman pra-Socrates ini dimotori oleh adanya lima aliran :
§
Aliran Ionia (Asia minor)
Dalam
sejarah filsafat, bisaanya filsafat Yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat Barat. Karena dunia Barat (eropa
barat) dalam alam fikiranya berpangkal kepada pikiran Yunani. Di tanah Yunani
lama sebelum permulaan tahun Masehi ahli-ahli pikir mencoba menerka teka teki
alam. Mereka mau mengerti apakah yang menjadi asal mula alam yang
melingkunginya serta isinya. Apakah sebetulnya alam ini. Apakah inti sarinya?
Mungkin yang beraneka warna dalam alam ini dapat dipulangkan kepada yang satu.
Mereka mencari alam dengan sitilah : mereka mencari arche alam. (arche dalam
bahasa yunani adalah mula, asal). Aliran Ionia dengan tokoh-tokohnya
seperti Thales , Anaximander , Anaximenes , Herakleitos, mereka berusaha
mencari inti alam, dalam sejarah mereka disebut sebagai filsuf alam dan
filsafatnya dinamakan filsafat alam. Thales berpendapat bahwa pertama atau
intisari alam ialah air, Anaximander mengatakan dasar pertama ialah zat yang
tidak tertentusifat-sifatnya yang dinamainya toaperion, Anaximenes berpendapat
dasar pertama adalah udara, karena udara yang meliputi seluruh alam semesta
serta udara pula yang menjadi dasar hidup bagi manusia yang diperlukan oleh
nafasnya. Sedangkan Heraklitos berpendapat semua yang ada di alam ini mengalami
perubahan tidak ada yang tetap. Untuk dasar arche dunia semesta ini diterimanya
api, karena api itu selalu bergerak dan berubahdan tidak menetap.
§
Aliran Pythagorean
(pyithagoras)
Pythagoras
adalah seorang ahli ilmu pasti dan ahli musik, penyelidikannya tentang alam
berbeda dengan filsuf sebelumnya. Menurut dia dasar segala sesuatu itu adalah
bilangan, sehingga orang tahu dan mengerti betul akam bilangan tahu jugalah ia
akan segala sesuatunya. Semua realitas dapat diukur dengan bilangan
(kuantitas). Karena itu bilangan adalah unsure utama dari alam dan sekaligus
menjadi ukuran. Kalau segala-galanya adalah bilangan, berarti unsure bilangan
juga unsure yang terdapat dalam segala sesuatu. Unsur bilangan itu adalah genap
dan ganjil, terbatas dan tidak terbatas.
§
Aliran Elea
Aliran elea
dengan tokoh-tokohnya seperti Parmanides (529-444 SM), dan Zeno (490-430 SM).
Parmanides lahir di kota Elea, kata perantau Yunani di Italia Selatan.
Menurutnya realitas adalah bukan gerak dan perubahan. Hal ini berbeda dengan
pendapat Heraclitos, yaitu bahwa ralitas adalah gerak dan perubahan. Parmanides
mengakui pengetahuan yang tidak tetap atau berubah-ubah dan pengetahuan yang
tetap, yaitu pengetahuan indra dan budi. Pengetahuan indera tidak dapat
dipercayai karena ia berdasarkan atas peralihan (gerak, menjadi) dan
bermacam-macam. Pengetahuan yang tetap dan umum adalah pengetahuan budi (ratio)
yang dapat dipercayai dan sesuai dengan realitas.
Oleh karena ada itu tetap, tak mungkin ia beralih, tak mungkin bergerak, tak mungkin ada permacaman, hanya ada satu. Kalau ada itu satu, maka ia tak berawal, sebab darimanakah ia timbul. Zeno lahir di Elea pada tahun 490 dan meninggal tahun 430 SM, falsafah ada-nya, baginya ada itu sesuatu pengertian saja, bukan sebagi sesuatu kenyataan. Karena ia tidak bisa ditunjukkan keadaanya, hanya dalam pengertian belaka. Dalam hal ini Zeno telah melangkah setapak dari Parmenides. Parmanides masih terbayang-bayang ke-dua-lismenya, yaitu empiri dan ratio, tetapi Zeno hanya mengutamakan akal. Dalam kupasanya menyatakan anak panah meluncur dengan kencang kelihatannya, sebetulnya berhenti. Karena pada setiap sepersekian juta detik berada di dalam ruangan, diamana anak panah itu sedang berada. Jadi anak panah itu berhenti pada setiap ruang yang dilaluinya. Dengan demikian anak panah itu tidak bergerak. Kalau dianggap anak panah itu bergerak dalam ruang yang dilaluinya, ini sesuatu hal yang mustahil. Karena dalam ruang yang sama dan waktu yang sama terjadi dua hal yang berlawanan, yaitu gerak dan diam.
Oleh karena ada itu tetap, tak mungkin ia beralih, tak mungkin bergerak, tak mungkin ada permacaman, hanya ada satu. Kalau ada itu satu, maka ia tak berawal, sebab darimanakah ia timbul. Zeno lahir di Elea pada tahun 490 dan meninggal tahun 430 SM, falsafah ada-nya, baginya ada itu sesuatu pengertian saja, bukan sebagi sesuatu kenyataan. Karena ia tidak bisa ditunjukkan keadaanya, hanya dalam pengertian belaka. Dalam hal ini Zeno telah melangkah setapak dari Parmenides. Parmanides masih terbayang-bayang ke-dua-lismenya, yaitu empiri dan ratio, tetapi Zeno hanya mengutamakan akal. Dalam kupasanya menyatakan anak panah meluncur dengan kencang kelihatannya, sebetulnya berhenti. Karena pada setiap sepersekian juta detik berada di dalam ruangan, diamana anak panah itu sedang berada. Jadi anak panah itu berhenti pada setiap ruang yang dilaluinya. Dengan demikian anak panah itu tidak bergerak. Kalau dianggap anak panah itu bergerak dalam ruang yang dilaluinya, ini sesuatu hal yang mustahil. Karena dalam ruang yang sama dan waktu yang sama terjadi dua hal yang berlawanan, yaitu gerak dan diam.
§
Aliran Phisiologis
Aliran
phisiologis dengan tokohnya seperti Empedokles , Anaxagores, dan Demokritos.
¨
Empedokles berpendapat bahwa alam
semesta di dalamnya tidak ada hal yang dilahirkan secara baru. Ia
mempertahankan unsure pluralitas dan perubahan hasil pengamatan (inderawi)
manusia. Realitas tersusun dari empat unsur : api, air, udara, dan tanah.
Keempat unsure itu digabungkan dengan unsure empat yang berlawanan. Akhirnya
akan menghasilkan suatu benda. Menurut empedokles terdapat dua unsure yang
mengatur perubahan-perubahan (yang menggerakan segala sesuatu) di alam ini,
yaitu cinta dan benci. Kedua unsure ini dapat meresap kemana saja, dengan demikian
dalam kejadian dialam semesta unsure cinta dan benci selalu menyertainya. Juga
proses penggabungan (cinta) dan perceraian (benci) tersebut berlaku untuk
melahirkan makhluk hidup.
¨
Anaxagores lahir di kota Klazomenai, Ionia
pada tahun 499-420 SM. Menurutnya realitas bukanlah satu, tetapi banyak unsure
namun tidak dapat dibagi-bagi, yaitu atom. Atom ini sebahagian yang terkecil
dari materi sehingga tidak dapat dilihat dan jumlah tidak terhingga. Tentang
terbentuknya alam (kosmos), atom-atom yang berbeda bentuk itu saling terkait,
kemudian digerakkan oleh puting beliung. Semakin banyak atom yang bergerak akan
menimbulkan pusat gerak (atom yang padat). Menurut Anaxogores realitas adalah
suatu campuran yang mengandung semua benih. Indera kita tidak bisa melihat
semua benih yang di dalamnya. Hanya bias dilihat yang paling dominan, contohnya
emas (yang terlihat emas warna kuning yang paling dominan) walaupun benih yang
lain, seperti
perak, besi, tembaga
terdapat di dalamnya. Anaxogores
mengatakan yang meyebabkan benih-benih menjadi kosmos adalah nous. Yang berarti
roh atau rasio, tidak tercampur dengan benih dan terpisah dari semua benda.
Nous mengenal danmenuasai segala sesuatu. Ajaran anaxogores tentnag nous inilah
pertama kalinya dalam filsafat dikenal dengan perbedaan antara jasmani dan
rohani.
¨
Democritos lahir di Abdera di
pesisir Thrake di Yunani Utara pada tahun 460-370 SM. Ia mengatakan bahwa
realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsure, dan jumlahnya tidak
terhingga. Unsure itu merupakan bagian dari materi yang sangat kecil, sehingga
tidak mampu menginderanya. Unsure tersebut dikatakan sebagai atom yang berasal
dari satu dari yang lain karena tiga : yaitu, bentuk, urutan dan posisi.
Teori pengetahuannya berdasarkan panca indera, panca indera ada dua : panca indera lahir dan panca indera bathin. Panca indera luar pengatahunya adalah tidak benar dan pengetahuan yang benar adalah pengetahuan indera dalam, itulah pikiran. Sedangkan falsafah akhlaknya dia lebih cendrung kepada hedonisme.
Teori pengetahuannya berdasarkan panca indera, panca indera ada dua : panca indera lahir dan panca indera bathin. Panca indera luar pengatahunya adalah tidak benar dan pengetahuan yang benar adalah pengetahuan indera dalam, itulah pikiran. Sedangkan falsafah akhlaknya dia lebih cendrung kepada hedonisme.
§
Aliran Sophis (skeptisisme)
Setelah
berakhirnya masa para filosof alam, maka munculah masa transisi. Yakni
penelitian terhadap alam tidak lagi menjadi focus utama. Tetapi sudah mulai
menjurus kepada penelitian kepada manusia. Filosof alam ternyata tidak
memberikan jawaban yang memuaskan, sehingga timbulah kaum “sofis”. Kaum sofis
ini memulai kajian tentang manusia dan manusia adalah ukuran kebenaran.
Aliran sofisme dalam filsafah Yunani, suatu aliran yang berarti bijaksana, cerdik dan pandai. Aliran ini juga dapat dikelompokan kepada aliran skeptisisme (keragu-raguan). Setidak-tidaknya aliran ini mnyebabkan orang menjadi ragu akan hakikat kebenaran. Karena para cindikiyawan tokoh aliran ini tidak sepakat dalam menetapkam dasar pengetahuan. Tiap-tiap guru sofis mengajarkan syak pada pikiran orang lain, makanya “ukuran yang tetap tentang kebenaran dan tidak benar, baik dan buruk, tidak ada, hilanglah perbedaan antara baik dan jahat.
Sebetulnya, penulis menghendaki yang benar tetap menjadi benar. Tapi aliran ini menjadikan standar dalam berfikir hanya alat deria (empiri), inilah yang menyebabkan timbulnya ragu-ragu atau skeptis. Di Athena pada waktu itu orang yang benar adalah orang yang pendapatnya dibenarkan orang banyak. Ukuranya bukan kebenaran, melainkan pengakuan. Kata Dr. Muhammad Hatta dalam bukunya “Alam pikiran Yunani” bahwa di Yunani itu “Bukan kebenaran isi kata yang diutamakan orang, melainkan tarikannya. Akibatnya setiap orang mau benar saja. Sehingga semangat individualisme berkembang.
Di bawah ini akan akan diketengahkan beberapa tokohnya, diantaranya :
Aliran sofisme dalam filsafah Yunani, suatu aliran yang berarti bijaksana, cerdik dan pandai. Aliran ini juga dapat dikelompokan kepada aliran skeptisisme (keragu-raguan). Setidak-tidaknya aliran ini mnyebabkan orang menjadi ragu akan hakikat kebenaran. Karena para cindikiyawan tokoh aliran ini tidak sepakat dalam menetapkam dasar pengetahuan. Tiap-tiap guru sofis mengajarkan syak pada pikiran orang lain, makanya “ukuran yang tetap tentang kebenaran dan tidak benar, baik dan buruk, tidak ada, hilanglah perbedaan antara baik dan jahat.
Sebetulnya, penulis menghendaki yang benar tetap menjadi benar. Tapi aliran ini menjadikan standar dalam berfikir hanya alat deria (empiri), inilah yang menyebabkan timbulnya ragu-ragu atau skeptis. Di Athena pada waktu itu orang yang benar adalah orang yang pendapatnya dibenarkan orang banyak. Ukuranya bukan kebenaran, melainkan pengakuan. Kata Dr. Muhammad Hatta dalam bukunya “Alam pikiran Yunani” bahwa di Yunani itu “Bukan kebenaran isi kata yang diutamakan orang, melainkan tarikannya. Akibatnya setiap orang mau benar saja. Sehingga semangat individualisme berkembang.
Di bawah ini akan akan diketengahkan beberapa tokohnya, diantaranya :
¨
Protagoras (481-411 SM) lahir di
Abdera. Ia menyatakan bahwa “manusia adalah ukuran segala kebenaran. Pernyataan
ini merupakan cikal bakal humanisme. Kebenaran adalah kebenaran pribdi, bukan
kebenaran umum. Pandangan seseorang berlainan dengan pandangan orang lain. Jadi
padanya berhimpun dalam menetapkan kebenaran subjektif dan individualisme.
¨
Gorgias (483-375 SM) lahir di
Leontinol-Sisilia. Ia terpengaruh dengan pemikiran Zeno. Bagi Zeno, ada hanya
suatu pengertian saja. Ini dasar dipakainya untuk menegakkan pendapatnya.
Akhirnya dia berkesimpulan tidak ada yang benar. Sesuatu bagi Gorgias tidak
ada, andai kata ada tentu akan berwujud sesuatu. Padahal terjadi hanya sekedar
pengertian dan tidak ada juga suatu pengertian. Keduanya adalah mustahil.
Karena tidak bisa timbul dari yang ada dan juga tidak bisa timbul dari yang
tiada. Maka kentara padanya bahwa ia cendrung kepada inderawi. Pendapatnya
“Andaikata kita ketahui tidak dapat dikatakan orang lain” karena ada itu tidak
dapat ditunjukkan kepada orang.
Dengan
konsep-konsep sofis ini yang menitik beratkan falsafahnya pada manusia sebagai
ukuran segala sesuatu , ini berbeda dengan menurut filosof idealisme dan
rasionalisme, yang dimaksud dengan manusia adalah akalnya. Tetapi bagi sofis
adalah tingkah lakunya, sikapnya. Ada adalah apa yang dapat dilihat panca
indera. Yang berkesan lagi pendapat Gorgias yang mengatakan “berfikir juga
tidak memberi jaminan”. Hanya suatu kesimpulan bagi aliran ini tidak ada pendapat
yang benar. Dengan pendapat-pendapat yang tersebut diatas, maka rasio
menentang, inilah yang melatar belakangi filosof datang sesudahnya berbentuk
menentang dengan metode baru daiantaranya Socrates.
2)
Filsafat pada masa Socrates
Socrates lahir di Athena pada tahun 470 dan meninggal
pada tahun 399 SM. Ayahnya bernama Sophroniscos yang bekerja sebagai seorang
pemahat-tukang cukur dan ibunya bernama Phairnarete bekerja sebagai bidan.
Istri Socrates bernama Xantipe yang dikenal sebagai yang judes dan keras kepala.
Sedangkan Socrates dikenal sebagai seorang yang cerdas pikiranya, ramah, dan
berpendidikan tinggi. Pada awalnya ia mengikuti jejak ayahnya sebagai pemahat,
akhirnya pekerjaan itu ditinggalkannya dan berganti haluan, lalu ia menjadi
salah seorang perajurit. ia dikenal sangat pemberani. Karena demikian ia tidak
senang dengan urusan politik, lalu ia memusatkan perhatiannya kepada
filsafat.
Seperti halnya kaum Sofis, Socrates mengarahkan perhatiannya kepada manusia sebagai objek pemikiran filsafatnya. Berbeda dengan kaum Sofis setiap mengajar selalu memungut bayaran, tetapi Socrates tidak memungut bayaran kepada murid-muridnya. Dengan demikian ahli-ahli pengajar lainya tidak senang kepadanya. Ajaranya pun dianggap berbahaya, maka Sacrates diadukan ke hakim atas tuduhan telah merusak jiwa pemuda dengan mengajarkan kepercayaan baru, menentang kepercayaan negara.Kemudian Socrates dijatuhi hukuman mati dengan minum racun pada umur 70 tahun yaitu pada tahun 399 SM. Walaupun Socrates mati namun ajaranya tidak hilang, murid-muridnya yang pandai-pandai mewariskan ajaran Socrates kepada dunia. Sejak muda Socrates terlihat kebijaksanaanya, selain ia cerdas juga perilakunya yang baik, ia selalu membisikkan dan menuntun kearah keutamaan moral. Cara memberikan pelajaran kepada murid-muridnya dengan berdialog (Tanya jawab) yang bertujuan untuk mencapai kebenaran dan kebaikan. Dengan cara berdialog pengetahuan semu akan terdobrak sehingga mampu keluar dan melahirkan pengetahuan yang sejati. Pengetahuan sejati atau pengertian sejati sangat penting dalam mencapai keutamaan moral. Bangsiapa yang mempunyai pengertian sejati berarti memiliki kebajikan (arête) atau keutamaan moral berarti pula memiliki kesempurnaan manusia. Sebenarnya penulis tidak tahu banyak apa yang diajarkan Sacrates, karena ia tidak meninggalkan tulisan-tulisan. Yang penulis ketahui ialah yang ditulis oleh murid yang terkenal ialah Plato, ia amat banyak memaparkan ajaran Socrates. Tetapi karena Plato sendiri ahli pikir, mungkin sekali ajaran gurunya sudah diolahnya.
Seperti halnya kaum Sofis, Socrates mengarahkan perhatiannya kepada manusia sebagai objek pemikiran filsafatnya. Berbeda dengan kaum Sofis setiap mengajar selalu memungut bayaran, tetapi Socrates tidak memungut bayaran kepada murid-muridnya. Dengan demikian ahli-ahli pengajar lainya tidak senang kepadanya. Ajaranya pun dianggap berbahaya, maka Sacrates diadukan ke hakim atas tuduhan telah merusak jiwa pemuda dengan mengajarkan kepercayaan baru, menentang kepercayaan negara.Kemudian Socrates dijatuhi hukuman mati dengan minum racun pada umur 70 tahun yaitu pada tahun 399 SM. Walaupun Socrates mati namun ajaranya tidak hilang, murid-muridnya yang pandai-pandai mewariskan ajaran Socrates kepada dunia. Sejak muda Socrates terlihat kebijaksanaanya, selain ia cerdas juga perilakunya yang baik, ia selalu membisikkan dan menuntun kearah keutamaan moral. Cara memberikan pelajaran kepada murid-muridnya dengan berdialog (Tanya jawab) yang bertujuan untuk mencapai kebenaran dan kebaikan. Dengan cara berdialog pengetahuan semu akan terdobrak sehingga mampu keluar dan melahirkan pengetahuan yang sejati. Pengetahuan sejati atau pengertian sejati sangat penting dalam mencapai keutamaan moral. Bangsiapa yang mempunyai pengertian sejati berarti memiliki kebajikan (arête) atau keutamaan moral berarti pula memiliki kesempurnaan manusia. Sebenarnya penulis tidak tahu banyak apa yang diajarkan Sacrates, karena ia tidak meninggalkan tulisan-tulisan. Yang penulis ketahui ialah yang ditulis oleh murid yang terkenal ialah Plato, ia amat banyak memaparkan ajaran Socrates. Tetapi karena Plato sendiri ahli pikir, mungkin sekali ajaran gurunya sudah diolahnya.
3)
Filsafat Pasca-Socrates
Filsafat sesudah masa Socrates akan dimajukan dua
orang filosof yaitu : Plato dan Aristoteles.
§
Plato
Plato lahir pada tahun 428 SM, dalam keluarga yang terkemuka di Athena. Ayahnya bernama Ariston dan ibunya bernama Perioktione. Tentang teori pengetahuan Plato mengikuti teori gurunya (Socrates), yaitu pengetahuan terdiri dari kesatuan antara subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Plato berbeda dengan aliran sofisme yang menganggap sumber pengetahuan ialah empiris, sedangkan menurut Plato sumber pengetahuan adalah budi (ratio). Plato berpandangan bahwa pengetahuan empiri tak pantas disebut pengetahuan, satu-satunya pengetahuan yang benar ialah yang berhubungan dengan akal. Andaikata kata alat deria diambil sebagai dasar ilmu maka kita akan selalu menemui hal-hal yng selalu berlawanan. Umpamanya, kita melihat pohon kecil dari kejauhan tampaknya kecil sekali tetapi bila kita mendekatinya ternyata kayu itu benar. Maka kita akan menemui pengetahuan yang berbeda terhadap suatu objek. Tentang jiwa, Plato berpendirian bahwa jiwa itu kekal sebelum jiwa itu lahir ke alam bawah, ia telah hidup dengan senang dan bahagia pada alam atas dan berada disamping Tuhan. Pada jiwa itu terdapat tiga macam daya : yaitu, daya berfikir (daya ini dapat mengenal dan menyelidi sesuatu akhirnya sampai kepada mengetahui Tuhan), daya marah, dan daya nafsu. Apabila ketiga daya ini dimanfaatkan dan dipergunakan secara seimbang, maka selamat dan bahagia. Apabila tidak ada keseimbangan, akan terjadilah beraneka ragam bencana.
Plato lahir pada tahun 428 SM, dalam keluarga yang terkemuka di Athena. Ayahnya bernama Ariston dan ibunya bernama Perioktione. Tentang teori pengetahuan Plato mengikuti teori gurunya (Socrates), yaitu pengetahuan terdiri dari kesatuan antara subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Plato berbeda dengan aliran sofisme yang menganggap sumber pengetahuan ialah empiris, sedangkan menurut Plato sumber pengetahuan adalah budi (ratio). Plato berpandangan bahwa pengetahuan empiri tak pantas disebut pengetahuan, satu-satunya pengetahuan yang benar ialah yang berhubungan dengan akal. Andaikata kata alat deria diambil sebagai dasar ilmu maka kita akan selalu menemui hal-hal yng selalu berlawanan. Umpamanya, kita melihat pohon kecil dari kejauhan tampaknya kecil sekali tetapi bila kita mendekatinya ternyata kayu itu benar. Maka kita akan menemui pengetahuan yang berbeda terhadap suatu objek. Tentang jiwa, Plato berpendirian bahwa jiwa itu kekal sebelum jiwa itu lahir ke alam bawah, ia telah hidup dengan senang dan bahagia pada alam atas dan berada disamping Tuhan. Pada jiwa itu terdapat tiga macam daya : yaitu, daya berfikir (daya ini dapat mengenal dan menyelidi sesuatu akhirnya sampai kepada mengetahui Tuhan), daya marah, dan daya nafsu. Apabila ketiga daya ini dimanfaatkan dan dipergunakan secara seimbang, maka selamat dan bahagia. Apabila tidak ada keseimbangan, akan terjadilah beraneka ragam bencana.
§
Aristoteles
Aristoteles lahir di Stageria, semenanjung Kalki, Transia (Balkan) pada tahun 348 SM dan meninggal pada tahun 323 SM. Aristoteles sangat berjasa dalam dua aspek kejadian sejarah. Pertama jasanya dalam menghimpun falsafah dan buah fikiran filosof sebelumnya, karena itu ilmunya sangat luas dalam ilmu pengetahuan dan falsafah. Karena itu orang mengatakan sebagai Bapak Falsafah Yunani, dan juga disebut guru pertama dalam falsafah. Ajaran falsafahnya berkembang dalam kalangan umat beragama Yahudi, Nasrani, dan di Baghdad dalam kalangan umat Islam, Tentang logika Aristoteles. Aristoteles disebut sebagai Bapak dalam logika. Sekalipun Socrates merintis jalan dengan dialektikanya dan Plato dengan teori ide dan pengetahuanya, tetapi Aristoteles dengan logikanya. Dialah yang mula-mula membukukan ilmu ini. Aristoteles mempunyai otoritas yang diakui dalam logika. Teori-teori tentang pengetahuan seperti metafisika hilang setelah zaman renaissance, tetapi logikanya tidak mundur, sekalipun banyak ahli logika modern yang menolak.
Logika syllogisme (qiyas). Syllogisme adalah suatu dalil yang terdiri dari tiga bagian; satu pendirian dasar besar (mayor premis), dua pendirian dasar kecil (minor premis), dan sebuah kesimpulan (konkolusi/natijah). Contoh :
Mayor premis : semua manusia akan mati Minor premis : si X adalah manusia Konkolusi : si X akan mati Logika bertugas untuk menyelidiki bahan, meneropong berfikir dan mencoba memberikan penerangan bagaimana manusia dapat berfikir dengan sebenarnya. Karena kedaulatan berfikir telah rusak oleh sofisme sebelumnya.
Aristoteles lahir di Stageria, semenanjung Kalki, Transia (Balkan) pada tahun 348 SM dan meninggal pada tahun 323 SM. Aristoteles sangat berjasa dalam dua aspek kejadian sejarah. Pertama jasanya dalam menghimpun falsafah dan buah fikiran filosof sebelumnya, karena itu ilmunya sangat luas dalam ilmu pengetahuan dan falsafah. Karena itu orang mengatakan sebagai Bapak Falsafah Yunani, dan juga disebut guru pertama dalam falsafah. Ajaran falsafahnya berkembang dalam kalangan umat beragama Yahudi, Nasrani, dan di Baghdad dalam kalangan umat Islam, Tentang logika Aristoteles. Aristoteles disebut sebagai Bapak dalam logika. Sekalipun Socrates merintis jalan dengan dialektikanya dan Plato dengan teori ide dan pengetahuanya, tetapi Aristoteles dengan logikanya. Dialah yang mula-mula membukukan ilmu ini. Aristoteles mempunyai otoritas yang diakui dalam logika. Teori-teori tentang pengetahuan seperti metafisika hilang setelah zaman renaissance, tetapi logikanya tidak mundur, sekalipun banyak ahli logika modern yang menolak.
Logika syllogisme (qiyas). Syllogisme adalah suatu dalil yang terdiri dari tiga bagian; satu pendirian dasar besar (mayor premis), dua pendirian dasar kecil (minor premis), dan sebuah kesimpulan (konkolusi/natijah). Contoh :
Mayor premis : semua manusia akan mati Minor premis : si X adalah manusia Konkolusi : si X akan mati Logika bertugas untuk menyelidiki bahan, meneropong berfikir dan mencoba memberikan penerangan bagaimana manusia dapat berfikir dengan sebenarnya. Karena kedaulatan berfikir telah rusak oleh sofisme sebelumnya.
4)
Pada masa Islam
Islam, agama besar terakhir lahir di dalam terangnya
sejarah. Ilmu pengetahuan dan teknologi modern lahir dari kandungan Islam;
menemukan metode yang menjadi kunci pembuka rahasia alam semesta yang jadi
perintis modernisasi Eropa dan Amerika.
Wahyu pertama diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad ialah Iqra` (bacalah) yang dilandasi dengan bismi rabbik, dalam arti hasil bacaan itu dapat bermanfaat untuk kemanusiaan. Selanjutnya ada ayat lain yang menyatakan. Katakanlah : apakah sama orang-orang yang mengetahui (berilmu) dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Selain ayat tersebut, ada juga Hadits Rasullah yang menekankan wajibnya mencari ilmu, bahkan begitu pentingnya. Kalau perlu “carilah ilmu sampai kenegeri cina”. Dengan demikian al-Qur’an dan Hadits dijadikan sebagi sumber ilmu yang dikembangkan oleh umat Islam. Satu abad setelah hijiriah, negara Islam telah membentang dari teluk Biskaya di sebelah Barat hingga Turkistan (tiongkok) dan ke India, melebihi imperium romawi pada puncak kejayaanya. Untuk membela Islam terhadap sisa-sisa agama dan kepercayaan lain, kaum muslimin mulai mempelajari dan memakai filsafat Yunani dengan membersihkan dari kekafirannya. Penerjemahan karya-karya filsafat dan pengetahuan Yunani dilakukan.
Wahyu pertama diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad ialah Iqra` (bacalah) yang dilandasi dengan bismi rabbik, dalam arti hasil bacaan itu dapat bermanfaat untuk kemanusiaan. Selanjutnya ada ayat lain yang menyatakan. Katakanlah : apakah sama orang-orang yang mengetahui (berilmu) dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Selain ayat tersebut, ada juga Hadits Rasullah yang menekankan wajibnya mencari ilmu, bahkan begitu pentingnya. Kalau perlu “carilah ilmu sampai kenegeri cina”. Dengan demikian al-Qur’an dan Hadits dijadikan sebagi sumber ilmu yang dikembangkan oleh umat Islam. Satu abad setelah hijiriah, negara Islam telah membentang dari teluk Biskaya di sebelah Barat hingga Turkistan (tiongkok) dan ke India, melebihi imperium romawi pada puncak kejayaanya. Untuk membela Islam terhadap sisa-sisa agama dan kepercayaan lain, kaum muslimin mulai mempelajari dan memakai filsafat Yunani dengan membersihkan dari kekafirannya. Penerjemahan karya-karya filsafat dan pengetahuan Yunani dilakukan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari uraian tersebut penulis menyimpulkan, bahwa perkembangan ilmu pengetahuan zaman klasik
terbagi kepada tiga pase : zaman–pra Sokrates, zaman Socrates, dan zaman
pasca-Socrates. Zaman
Socrates disebut sebagi masa filsafat alam. Karena pada masa ini membicarakan
persoalan wujud. Kedua masa Socrates disebut sebagai fisafat kemanusiaan atau
etika. Karena pada masa ini filsafat dititik beratkan kepada hal-hal yang
bersifat teoritis dan praktis. Dengan arti kata pembicaraan pertalian etika dan
social dari manusia. Ketiga masa pasca-Socrates, filsafat sistematik atau
disebut masa perkembangan. Pada masa ini seluruh persoalan manusia telah
dihubungkan oleh pikiran manusia menjadi keseluruhan.Periode ini juga disebut
periode penerus atau perluasan terhadap pemikiran Yunani, karena telah
bercampur antara filsafat dengan agama, telah menjurus kepada thelogi dan
mistik.
B.
SARAN
Dari pemaparan Bab-bab tadi, penulis menyarankan;
Ø
Mahasiswa harus lebih meningkatkan
pengetahuan tentang pengertian filsafat,
dan ilmu pengetahuan agar bisa menjadi
mandiri yang berguna bagi bangsa dan negara dan tentunya bisa membangun sistem
informasi nantinya.
Ø
Semoga mahasiswa Lulusan sistem informasi UNIMAL mampu bersaing di dunia
kerja Nasional maupun Internasional.
Ø
Semua yang telah di lampirkan dibab-bab sebelumnya, semoga menjadi ilmu
tambahan.
C. PESAN
Tugas utama filsafat bukanlah sekedar menghasilkan sesusun pernyataan
filsafati, tetapi juga menyatakan sebuah pernyataan sejelas mungkin. Masalah
filsafat sebenarnya adalah masalah bahasa. peribahasa mengatakan : Batas bahasaku adalah batas duniaku. Nah, dengan
demikian maka epistemologi dan bahasa merupakan gumulan utama para
filsuf dalam tahap ini. Bahasa,
termasuk juga matematika, yang
secara filsafati bukan cuma merupakan ilmu, melainkan sebagai bahasa non-verbal.
DAFTAR PUSTAKA/ SUMBER REFERENSI
No comments:
Post a Comment